Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Kemensos: Industri Harus Perluas Akses Bagi Disabilitas

- 20 Februari 2017, 07:17 WIB
(kiri ke kanan) Staf Ahli Aksestabilitas Sosial Kementrian Sosial Mu'Man Nuryana, Manajer Marcomm Pikiran Rakyat Herman Yamasita, Direktur Rumah Kemasan Bandung Mochaman Firsa dalam Forum Group Discussion Inklusi Indonesia di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin 20 Februari 2017.*
(kiri ke kanan) Staf Ahli Aksestabilitas Sosial Kementrian Sosial Mu'Man Nuryana, Manajer Marcomm Pikiran Rakyat Herman Yamasita, Direktur Rumah Kemasan Bandung Mochaman Firsa dalam Forum Group Discussion Inklusi Indonesia di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin 20 Februari 2017.*

BANDUNG, (PR).- Dunia industri harus lebih membuka dan memperluas akses bagi para penyandang disabilitas. Dunia industri harus mendukung upaya terciptanya masyarakat inklusi (Inclusive society) dengan membuat regulasi perusahaan yang dapat merespon kebutuhan para penyandang disabilitas. Hal tersebut diutarakan Staf Ahli Aksestabilitas Sosial, Kementrian Sosial, Mu'Man Nuryana. Dia menuturkan, meskipun telah banyak perusahaan yang mulai memberikan akses bagi disabilitas namun presentasenya masih sangat minim terutama dari pihak swasta. "Secara regulasi dari pemerintah pusat itu sudah ada, yakni UU nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas. Dunia swasta sejauh ini masih jarang, dan seharusnya mulai didorong untuk bisa memberikan akses bekerja bagi penyandang disabilitas," ujarnya ketika ditemui seusai acara Kerja sama Program Magang Bagi Mahasiswa/i Penyandang Disabilitas Fisik dan Mental tahun akademik 2016/2017, di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Bandung, Senin, 20 Februari 2017. Mu'man membenarkan, penyandang disabilitas terutama yang terkendala masalah mental dan intelektual belum mendapatkan perhatia dari pihak industri. Hal ini karena mereka dinilai tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh perusahaan terkait. "Padahal dalam sebuah perusahaan, pasti ada ruang-ruang yang dapat diisi oleh para penyandang disabilitas ini. perusahaan dapat mencari pekerjaan spesifik, yang segmen pekerjaannya bisa mendongkrang inovasi dari penyandang disabilitas," tuturnya. Ma'mun mengapresiasi kerja sama program magang yang dilakukan Pikiran Rakyat dan Artherapy Center Widyatama. Menurut dia, kerja sama pertama kali antara perusahaan swasta dengan sekolah khusus penyandang disabilitas tersebut dapat menjadi contoh yang positif bagi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Dalam kerja sama program magang tersebut, terdapat tiga mahasiswa Artherapy Center Widyatama angkatan pertama. Dua diantaranya akan menjalani program magang di Pikiran Rakyat, sementara satu mahasiswa lainnya menjalani magang di di Rumah Kemasan Bandung.

Editor: Siska Nirmala Puspitasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Dapatkan konten ekslusif "Langganan
sekarang
dan tetap
up to date!"
Email Address:

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x