Waktu yang Tepat dalam Memberikan Layanan Pelanggan

Waktu yang Tepat dalam Memberikan Layanan Pelanggan
Sumber: Business Cash Advance

Sebelum membeli smartphone baru, calon pembeli biasanya mencari informasi tentang barang yang akan dibelinya, mencari kemudahan dalam membeli produk, hingga kemudian menggunakan barang tersebut. Pada waktu-waktu tersebut, kapan kira-kira layanan pelanggan diberikan?

Industri bisnis yang kian kompetitif mewajibkan para pelakunya untuk bisa memberikan servis yang memuaskan. Bagaimana tidak, sedikit melakukan kesalahan, konsumen bisa saja tidak mau lagi membeli produk Anda atau bahkan memberitakan berita yang tidak menyenangkan tersebut pada setiap kenalannya.

Apakah itu yang Anda inginkan?

Lantas bagaimana cara memberikan layanan pelanggan? Dan kapan waktu yang tepat itu?

  1. Sebelum pembelian

Tahap awal tentu saja konsumen harus aware terhadap produk Anda. Tapi aware saja belum cukup untuk menimbulkan demand (permintaan), meski merek Anda menjadi salah satu yang dipertimbangkan.

Demand = (needs) kebutuhan + (ability) kemampuan. Hanya saja, ability (daya beli seseorang) tidak bisa ditingkatkan, hanya kebutuhan yang bisa di otak-atik sedemikian rupa. Di sinilah fungsi layanan pelanggan pertama dimulai.

Memberikan layanan berupa konten yang bersifat informatif seperti, mengapa mereka perlu membeli produk Anda, apa yang membedakannya dengan kompetitor. Intinya, “Ini loh yang publik butuhkan.” Atau, “Mereka cuma butuh ini kok.”

  1. Proses pembelian

Pada era konvensional, layanan pelanggan hanya berlaku di sini. Di mana mereka sibuk menyapa, hingga menservis dan melayani mereka yang datang ke toko. Tapi untuk sekarang, memudahkan pelanggan dalam memilih dan membeli barang juga diharuskan.

Contoh sederhananya adalah delivery order yang sangat diminati. Pembelian lewat jasa online pun menarik perhatian publik. Meski mereka tidak bisa melihat langsung produk yang akan dibeli, tapi ini memudahkan siapa saja yang tidak mau repot macet-macetan di jalan.

Dengan memberikan banyak pilihan pembayaran, masyarkat bisa memilih sendiri, model transaksi apa yang nyaman menurut mereka.

  1. Setelah pembelian

Tidak sedikit pelaku bisnis yang menganggap bahwa servis berakhir pada pembelian barang, padahal setelah membeli, konsumen masih terkoneksi/menggunakan produk Anda sampai habis/rusak.

Meminta pendapat terhadap barang yang telah mereka beli sangat disarankan untuk menumbuhkan kepercayaan. Tidak hanya itu, melayani pengembalian barang akibat cacat produksi, kerusakan teknis, atau tidak sesuai dengan pesanan juga sangat diharapkan.

Memberikan tawaran seperti free one product kepada konsumen yang tidak puas akibat kelalaian toko juga bisa menjadi solusi bagi mereka. Konsumen akan menganggap perusahaan Anda sangat tanggap dan bisa jadi malah merekomendasikannya.

Jika dulu promosi memiliki peran yang sangat besar pada proses pembelian, sekarang giliran layanan yang menjadi prioritas utama.

 

(dari berbagai sumber)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.