Share
Advertisement

Baterai Kapasitas 3 Kali Lipat Lebih Besar Segera Terwujud?

Fellix Aditya , Jurnalis-Kamis 25 Mei 2017 07:30 WIB
(Foto: Slashgear)
(Foto: Slashgear)
A
A
A

TEXAS - Peneliti bersama dengan Rice University telah mengumumkan jenis baterai lithium baru yang dapat diisi ulang dan memiliki kapasitas tiga kali lipat sel lithium-ion dari yang sudah ada saat ini.

Dikutip dari Slashgear, Rabu (24/5/2017), secara teknis prototipe baterai tersebut sudah memenuhi syarat sebagai baterai logam lithium tingkat lanjut. Masalah utamanya adalah sesuatu yang disebut masalah ‘dendrit’, sebuah masalah di mana menyimpan terlalu banyak energi dapat mengakibatkan endapan lumut yang dikenal sebagai ‘dendrit’ dan menyebabkan baterai rusak.

Dendrit ini terdiri dari endapan lithium yang merusak dan dalam beberapa kasus berbahaya. Masalah ini juga berpotensi menyebabkan hubungan pendek dan kebakaran atau ledakan yang umum terjadi pada baterai. Chemist James Tour dan yang lainnya bersama dengan Rice University telah menemukan solusi untuk permasalahan tersebut dalam bentuk ‘anoda unik’ yang terdiri dari karbon dan ‘graphene nanotube’.

Menurut pengumuman yang dikeluarkan oleh Rice University baru-baru ini, baterai logam lithium ini akan dibuat dengan tekonologi baru. Teknologi itu melapisi lithium di seluruh komponen karbon, menghindari lumut dendrit yang jika tidak akan mengenai anoda, yang akan menyebabkan arus pendek. Anoda Hibrida ini akan menggantikan anoda grafit yang sekarang umum digunakan dalam baterai li-ion.

Secara keseluruhan, baterai ini dapat menyimpan energi sebesar 3.315 mAh per gram lithium. Ini merupakan sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan teknologi baterai yang sudah ada. Teknologi semacam inilah yang dibutuhkan untuk memperbaiki baterai yang saat ini terdapat pada ponsel ataupun tablet.

Rice University sendiri bukanlah institusi pertama yang melihat terobosan baru untuk meningkatkan kemampuan baterai li-ion. Peneliti di angkatan laut Amerika Serikat belum lama ini mengalami perkembangan dengan teknologi baterai berbasis seng, yang diperkirakan akan sedikit lebih aman dibandingkan dengan baterai li-ion.

Namun sejauh ini masih terkendala dengan masalah isi ulang daya. Dengan mengembangkan elektroda ‘sponge’ 3D, para peneliti dapat menghindari masalah ini dan mengembangkan baterai yang murah dan aman, namun juga dapat diisi ulang berkali-kali.

(ahl)

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Topik Artikel :
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement