Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Cianjur Berpeluang Ekspor Hasil Pertanian ke Uzbekistan

- 23 Agustus 2017, 01:52 WIB
PETANI membajak sawah.*
PETANI membajak sawah.*

CIANJUR, (PR).- Kabupaten Cianjur berkesempatan mengekspor hasil pertanian ke Uzbekistan karena dinilai memiliki hasil tani yang potensial. Sejumlah komoditas, diperkirakan akan diprioritaskan untuk dipasok ke Uzbekistan yang masih kekurangan hasil pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Hortikultura Kabupaten Cianjur Mamad Nano mengatakan, komoditas cabai dan paprika kemungkinan berpotensi besar untuk dipasok ke Uzbekistan. Pasalnya, meski telah memiliki 40 jenis tanaman pertanian, Uzbekistan masih mengalami kelangkaan tanaman cabai dan paprika.

”Tidak menutup kemungkinan, wacana ekspor itu bisa terjadi. Tapi yang jelas, Uzbekistan ingin belajar terlebih dahulu untuk pertanian di dua jenis tanaman tadi,” kata Mamad ditemui di Pendopo Cianjur, Selasa, 22 Agustus 2017.

Berdasarkan data, Kabupaten Cianjur sejauh ini memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan tanaman hortkultura. Potensi area yang dimiliki Cianjur adalah 13.130 hektare dengan hasil cabai sebagai komoditas utama. Oleh karena itu, Cianjur pun menjadi wilayah yang seringkali direkomendasikan sebagai lokasi belajar pertanian cabai.

Apalagi, mengacu pada standar nasional, Cianjur dikategorikan sebagai penyangga ibu kota dalam bidang pertanian. Hasil pertanian setiap tahunnya pun, lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Maka dari itu, Uzbekistan akhirnya tertarik untuk mempelajari sejumlah pola pertanian Indonesia yang dinilai memiliki banyak kemiripan, khususnya dalam aspek iklim.

”Produksi kami terutama dalam pertanian cabai, bisa mencapai 40.000 ton per tahun. Kami menjadi terminal agribisnis, yang memasok ke banyak tempat khususnya Jakarta dan Bandung,” katanya.

Hal tersebut, dinilai menjadi modal yang baik untuk Cianjur bekerjasama dengan Uzbekistan. Terlebih, pihak Uzbekistan pun berkomitmen untuk melakukan kerjasama di bidang teknologi budidaya tanaman.
Melalui kunjungan Uzbekistan itu, Wakil Bupati Herman Suherman pun menyampaikan sejumlah peluang, tantangan, dan kendala pertanian di Cianjur. Ia mengatakan, saat ini Kabupaten Cianjur masih terus dihadapkan pada fluktuasi harga yang tidak rasional.

Selain itu, jadwal tanam yang belum berkelanjutan dan tidak profesional, ditambah lagi dengan pesatnya hama pada musim-musim tertentu. Hal tersebut, disimpulkan sebagai belum optimalnya pertanian hortikultura dalam mengatasi naik turunnya harga yang ditambah dengan belum baiknya pengaturan jadwal tanam.

Halaman:

Editor: Shofira Hanan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x