Sebelum Dipecat, Emil Dardak Disarankan Mundur dari PDIP

Pilgub Jatim 2018

Sebelum Dipecat, Emil Dardak Disarankan Mundur dari PDIP

Elza Astari Retaduari - detikNews
Kamis, 23 Nov 2017 06:55 WIB
Foto: Demokrat dan Golkar Usung Khofifah-Emil di Pulgub Jatim. (Ari Saputra)
Jakarta - Emil Dardak memilih tak mengikuti garis partai dengan memutuskan mendampingi Khofifah Indar Parawansa dengan menjadi cawagubnya untuk Pilgub Jawa Timur 2018. PDIP pun meminta agar Emil mengundurkan diri sebelum dipecat oleh partai.

"Mundur elegan karena tidak bisa mematuhi garis partai," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari dalam perbincangan, Rabu (22/11/2017).

PDIP memutuskan mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Abdullah Azwar Anas di Pilgub Jatim bersama PKB. Emil memilih 'mbalelo' dengan menjadi pasangan Khofifah dan saat ini sudah resmi diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Golkar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eva menilai mengundurkan diri akan lebih baik untuk Emil. Sebab, Bupati Trenggalek itu memang berpotensi akan dipecat PDIP karena tidak mematuhi garis keputusan partai.

"Timbang (daripada) dipecat kan nggak enak," tutur Eva yang juga merupakan anggota DPR RI itu.



Opsi pemecatan Emil dari partai disampaikan oleh Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira. Dia juga menegaskan sikap mbalelo Emil akan mendapat konsekuensi.

"Siapa pun dia, kalau tidak mengikuti perintah partai tersebut, tentu akan mempunyai konsekuensi sesuai aturan partai yang berlaku," tegas Andreas, Rabu (22/11).

"Jadi itu nanti biasanya di dewan kehormatan. Mungkin (pemecatan). Artinya, itu badan kehormatan, apakah akan mengundang," tambah dia.

Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun pun menilai langkah Emil kurang etis. Emil yang diusung oleh PDIP dan 6 partai lainnya saat Pilkada Trenggalek lalu, dinilai sebagai kutu loncat karena akan melanggar amanah partai-partai pengusung itu bila maju di Pilgub Jatim.

"Nanti kalau resmi sudah menjadi calon dari partai lain ya kita pecat. Karena kan belum resmi dideklarasikan. Kalau sudah terdaftar resmi, ya partai harus punya sikap," kata Watubun, Rabu (22/11).

"Orang ideologi itu kan soal prinsip harus save, soal clear gitu loh, tidak boleh jadi kutu loncat. Sayang, ini orang muda yang sangat berpotensi punya masa depan yang sangat baik," sambung dia.

Emil sudah angkat bicara soal ini. Meski belum berbicara gamblang soal urusan 'kutu loncat' ini, dia mengaku sudah berbicara baik-baik dengan PDIP terkait keputusannya maju di Pilgub Jatim.

"Saya rasa, saya sudah bicara baik-baik. Intinya saya sudah berbicara dan menemui dengan iktikad baik dengan Pak Sekjen (PDIP)," ungkap Emil usai menerima rekomendasi resmi dari Partai Golkar, (Rabu (22/11).

Selain Demokrat dan Golkar, pasangan Khofifah-Emil juga mendapat dukungan dari sejumlah partai lain namun belum secara resmi memberikan surat rekomendasi pengusungan. Partai-partai itu adalah NasDem, PPP, dan Hanura. (elz/idh)