Jakarta, CNN Indonesia -- PT Grab Indonesia mencetuskan rencana untuk menjadikan GrabPay sebagai aplikasi terpisah dari Grab. Pihak manajemen memastikan saat ini tengah meninjau rencana menjadikan GrabPay sebagai alat pembayaran terpisah.
Grab menginginkan layanan dompet digitalnya bukan hanya digunakan sebagai moda pembayaran transaksi di aplikasi meraka saja.
"Kami melihat grabPay sebagai hal yang sangat penting dan berkesinambungan. GrabPay akan menjadi salah saut inisiatif dan fokus kami," kata
Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Rabu (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia belum bisa memastikan kapan rencana tersebut akan berjalan. Ia hanya menyebut alasan dibalik keputusan tersebut melihat pada sinergi layanan transportasi dan sistem pembayaran nontunai yang terbilang sukses.
"Layanan transportasi ini banyak dan rutin menggunakan sistem pembayaran GrabPay. Kami optimis sistem tersebut bisa bersinergi," pungkasnya.
Ridzki membandingkan sistem pembayaran tunai yang dianggapnya memerlukan biaya tinggi, terutam auntuk distribusi. Sementara sistem pembayaran non tunai bisa memangkas pengeluaran tersebut.
Sebelumnya, Gojek telah lebih dulu mencetuskan rencana untuk memisahkan sistem pembayaran non tunai Gopay dengan aplikasi meraka. CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makariem mengumumkan rencana untuk menjadikan Gopay sebagai aplikasi terpisah.
"Dalam 3-6 bulan ke depan, Gopay akan keluar dari aplikasi Gojek. Dia akan bisa digunakan untuk pembayaran online maupun offline," kata Nadiem dalam konferensi
The Global Mobile Internet Conference (GMIC) Indonesia 2017 yang dilaksanakan di ICE, Tangerang, Selasa (26/9).