karya puisi pendek

Nukilan resah Oleh eka tekno

e

Nukilan resah

© eka tekno

Sabda malam ini sunguh mendayu-dayu,
Sehingga kulit jemariku bergeliak ingin menulis sebuah kata,
Aliran tangan yang mengikut susunan hati,
Tak kala ia mengikut perasaan,

Coretan batinku tak terbendung dengan amarah,
Bergetar tanpa segan,
Fikiran diawang-awang gundah gulana,
Di dalam jurang antara tirisan akar perasaan,

‘Hai sebuah perasaan’ sahut ragaku,
Menanyakan apakah ia baik-baik sahaja,
Namun tanpa kata putus darah yang menbendungnya,
Emosi menjadi-jadi melihat teater sebuah drama sakit hati,

Aku berhenti di perhentian itu,
Lelah tangan ini melakar kata,
Takkan pernah menjadi pemenang juga,
Malahan menjadi sampah di gerombolan.


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 5 / 10. Vote count: 1

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *