Dubes Umar Hadi Ingin Besarkan Bakso Bejo

Laporan dari Seoul

Dubes Umar Hadi Ingin Besarkan Bakso Bejo

M Aji Surya - detikNews
Jumat, 26 Mei 2017 07:09 WIB
Foto: M Aji Surya
Seoul - Di Korea, seorang mantan TKI kini menjadi pengusaha bakso yang keren. Dubes Umar Hadi ingin menggandengnya menjadi importir.

Kalau Anda ke Korea Selatan, akan tahu nama Bakso Bejo sudah cukup masyhur. Inilah satu-satunya bakso made in WNI di Negeri Ginseng yang tersebar di 5 kota dengan puluhan cabang. Bahkan ada seloroh, belum sampai Korsel kalau belum merasakan Bakso Bejo.

Bakso bejo di Korea Selatan.Bakso bejo di Korea Selatan. Foto: M Aji Surya/ detikcom

Pemilik usaha ini, Haji Subandi, menegaskan bahwa dua tahun silam, ia meniti karir dengan modal 200 ribu won, atau kisaran Rp 2.3 juta. Mencoba-coba bikin bakso dan meminta teman-temannya mencicipinya. Ketika sudah maknyus, ia mulai promosi melalui media sosial.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bakso bejo di Korea Selatan. Bakso bejo di Korea Selatan. Foto: M Aji Surya/ detikcom

"Saat ini setiap hari saya bisa habis satu sapi dan mengirim bakso ke berbagai kota hingga satu ton. Dalam sebulan, saya dapat untung ratusan juta rupiah. Alhamdulillah," ujar Subandi.

Melihat keberhasilan ini, Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi tidak tinggal diam. Ia segera bertandang ke markas Bakso Bejo di Pocheon, 50 km dari ibukota (25/05) untuk mendiskusikan kegiatan bisnis yang lebih besar. Diantaranya adalah membuka cabang bakso Bejo di Seoul serta mengembangkan usaha Bandi menjadi importir produk makanan dari Indonesia.

"Hampir semua produk makanan Indonesia yang dijual di Korea diimpor oleh perusahaan setempat. Akibatnya kita tidak bisa mengontrol harga. Harus ada WNI yang mulai mengimpor dan saya akan memberi bantuan," kata Umar Hadi sambil menikmati Bakso Bejo.

Selain itu, mengingat terdapat 38 ribu WNI di Negeri Kimchi maka sangat mungkin membuat semacam pusat jajan Indonesia di kota yang padat WNI-nya. Tempat tersebut juga harus dilengkapi dengan masjid tempat berkumpulnya warga.

"Saya kira Pak Bandi punya potensi menjadi pionir pengusaha Indonesia di Korea. Jiwa bisnisnya terasah dan pengetahuan Koreanya paripurna," katanya.

Bandi sendiri menyatakan akan segera menyiapkan diri untuk bisnis yang lebih besar. Ia bahkan berniat untuk lebih banyak beramal bagi dari segala keuntungan bisnisnya. (nkn/nkn)