Benarkah Hansip Sudah Tidak Dibutuhkan Lagi di Lingkungan?

Akhir Cerita Hansip

Benarkah Hansip Sudah Tidak Dibutuhkan Lagi di Lingkungan?

- detikNews
Rabu, 17 Sep 2014 06:34 WIB
Jakarta -

Keppres terkait penyempurnaan Organisasi Pertahanan Sipil (Hansip) dan Organisasi Perlawanan dan Keamanan Rakyat (Wankamra) dalam rangka penertiban pelaksanaan sistem Hankamrata telah dicabut Presiden SBY. Fungsi hansip dianggap sudah cukup digantikan oleh Satpol PP. Apakah benar hansip sudah tidak diperlukan lagi?

Kepala Satpol PP DKI Kukuh Hadi Santoso mengatakan, peran hansip selama ini cukup membantu Satpol PP dalam bertugas. Mereka menjadi juru penerangan kegiatan Satpol PP kepada masyarakat. Tak jarang juga, hansip terlibat dalam berbagai operasi penertiban.

"Mereka jelas membantu kita selama ini," kata Kukuh saat berbincang dengan detikcom, Selasa (16/9/2014).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kukuh belum merinci berapa total hansip yang ada di Jakarta. Namun dia memperkirakan jumlahnya ratusan, karena tersebar hampir di seluruh kelurahan. Dalam acara ulang tahun Satpol PP, mereka juga diajak dalam upacara dan membentuk barisan sendiri.

Selama ini, kata Kukuh, hansip dibina dan dilatih oleh Satpol PP. Namun dia tak tahu dari mana, para pria berseragam hijau hijau itu mendapatkan bayaran. Apakah dari pemerintah (kelurahan) atau swadaya masyarakat.

"Mungkin juga dari masyarakat, saya kurang tahu," terangnya.

Terkait dengan rencana penghapusan hansip, Kukuh yakin pemerintah sudah memikirkan solusi ke depan bagi mereka. Dia pun siap bila diminta menggantikan peran hansip di masyarakat.

"Anggota saya udah sampai kelurahan, bahkan Satpol PP sudah sampai kelurahan dengan pangkat eselon IVD, sebelumnya nggak pernah," terangnya.

Pandangan berbeda disampaikan oleh ketua RW 04, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Warsito. Dia mengatakan, setuju dengan keputusan presiden SBY menghapus kewenangan hansip. Menurutnya, selama ini kinerja hansip tidak maksimal dalam menjaga ketertiban masyarakat.

"Belum maksimal kinerjanya, karena nggak dipersenjatai, minimnya pelatihan, dan pengalaman bela diri," kata Warsito.

Selain itu, Warsito menilai selama ini anggaran untuk hansip sangat terbatas. Dan Warsito mengaku tidak keberatan apabila tugas hansip digantikan oleh Satpol PP. "Kalau pemerintah bisa mengoptimalkan Satpol PP sebagai pelindung masyarakat kenapa tidak hansip diganti," jelasnya.

Namun, Ketua RW 09 Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Nanang Suwardi mengaku kurang setuju dengan penghapusan keberadaan Linmas. Menurutnya, akan lebih baik apabila mengoptimalkan peran yang ada saat ini.

"Mereka dapat gaji perbulan hanya Rp 400 ribu dari swadaya masyarakat, sehingga wajar apabila kurang optimal kinerjanya," ucapnya.

Lanjutnya, sebaiknya pemerintah menyiapkan dukungan terhadap Linmas berupa tunjangan operasional seperti yang diberikan kepada RT dan RW. "Kurang manusiawi juga apabila mereka yang sudah mengabdi menjadi hansip belasan tahun dan tiba-tiba tidak bisa bekerja lagi," tutupnya.

Ada kisah tentang hansip di sekitar yang Anda tahu? Silakan berbagai ke redaksi@detik.com.

(mad/mpr)